Rabu, 20 Juli 2016

Pokemon Go Dinilai Bagus Jadi Ajang Promosi Wisata Jakarta

Pokemon Go Dinilai Bagus Jadi Ajang Promosi Wisata Jakarta

Pokemon Go kini sedang digemari banyak orang. Popularitas game ini pun bisa dimanfaatkan untuk promosi objek wisata di berbagai daerah, termasuk Jakarta.

Di Indonesia, Pokomen Go memang belum rilis secara resmi. Namun sudah banyak pengguna Android serta iOS yang mengunduhnya dari pihak ketiga. Di Jakarta misalnya, banyak warga main Pokemon Go di berbagai tempat, termasuk di objek wisata seperti Monas. Bisa dibilang, game ini turut andil dalam meningkatkan kunjungan ke tempat wisata.

"Bagus banget, beberapa destinasi pariwisata di Jakarta juga ditempatkan menjadi wilayah perburuan Pokemon Go! Makin banyak tempat, makin bagus untuk mempromosikan Wonderful Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rilis kepada detikTravel, Jumat (15/7/2016).

Demam Pokemon Go ini juga juga didukung oleh Pemprov DKI. Kerjasama dengan Google pun tengah direncanakan untuk lebih memaksimalkan promosi pariwisata lewat game tersebut. Pemprov juga mengajak traveler datang ke tempat-tempat wisata di Jakarta buat berburu Pokemon sekaligus berwisata.

Dalam akun Facebook Jakarta Smart City sudah di-posting ajakan untuk mengisi akhir pekan di Balai Kota dan Monas sambil menangkap Pokemon. Balai Balai Kota bisa dikunjungi setiap Sabtu-Minggu dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, sedangkan Monas di akhir pekan ini buka hingga jam 24.00 WIB.

"Dan bagi Anda yang ingin berburu Pokemon, banyak Pokestop dan Pokegym di antara kedua tempat wisata ini," tulis Jakarta Smart City di laman Facebook-nya.

Tak ketinggalan, Museum Nasional yang juga menjadi Pokestop mengajak wisatawan untuk ramai-ramai mencari Pokemon serta berbagai item seperti pokeball di sana. Sambil mencari Pokemon, traveler bisa sembari melihat-lihat isi Museum Nasional pula.

"Kalau Pokemon itu hanya memanfaatkan tren saja untuk bagian promosi. Kita harap mereka ke sini nggak cuma berburu Pokemon saja, tapi juga ikut menikmati dan menjaga koleksi yang kita punya" tutur Kepala Humas Museum Nasional, Dedah Rufaedah Sri Handari kepada detikNews, Rabu (13/7).


EmoticonEmoticon